KELURAHAN ONEKORE GELAR LOMBA NARO - Seputar Ende Lio
Ende Berita :
Home » » KELURAHAN ONEKORE GELAR LOMBA NARO

KELURAHAN ONEKORE GELAR LOMBA NARO

Dalam rangka memperingati HUT Ke-68 Kemerdekaan RI, Kelurahan Onekore menggelar Lomba Tarian Naro antar kampung adat di Halaman Kantor Lurah Onekore, Sabtu (24/8). Perlombaan tersebut diikuti Kelurahan Onekore, Desa Gheo Ghoma (Mbomba), Ndetu Ndora I, Desa Kede Bodu, dan Desa Tomberabu. 

Turut hadir dan menyaksikan kegiatan perlombaan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Ende Marselinus Y.W. Petu, para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh wanita, serta perwakilan pemuda dari kelima kampung peserta lomba naro. Kegiatan lomba naro tersebut dibuka Ketua DPRD Ende Marselinus Y.W. Petu. 

Pantaun Flores Pos, Sabtu (24/8), kegiatan perlombaan itu diawali dengan pawai keliling kota Ende, diikuti ribuan warga dan para peserta lomba. Pawai kendaraan roda dua dan empat dimulai dari Mbomba, Desa Gheo Ghoma, Kecamatan Ende Utara, setelah menjemput piala bergilir juara naro. Dari Mbomba, peserta pawai melewati Jalan Mahoni, Jalan Katedral, Jalan Patimura, Jalan Diponegoro, dan berakhir di Onekore.

Ketua Panitia Lomba Naro Marselinus Resi, kepada Flores Pos, Sabtu (24/8), mengatakan kemerdekaan RI yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 diraih dengan pengorbanan darah dan air mata para pejuang. Kini sudah 68 tahun bangsa Indonesia merdeka dan telah menjadi bangsa yang besar. Karena itu, kemerdekaan tersebut harus terus dikenang dan dimaknai untuk menumbuhkan sikap patriotisme dan nasionalisme, serta memupuk rasa persatuan dan kesatuan dalam diri masyarakat Kabupaten Ende. 

“Masyarakat Kelurahan Onekore sebagai bagian dari bangsa Indonesia menyadari betapa besarnya nikmat kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan. Karena itu, Kelurahan Onekore menggelar lomba tarian adat Ende naro antar kampung adat untuk mensyukuri dan memaknainya. Selain itu, lomba tarian adat ini merupakan wujud rasa persaudaraan antara masyarakat dari sejumlah kampung adat yang ada di Ende,” kata Resi. 

Ketua DPRD Ende Marselinus Y.W. Petu mengatakan, kegiatan lomba tarian naro, selain memperingati HUT kemerdekaan RI, juga merupakan acara adat rutin suku Ende asli. Naro, katanya, biasa dilakukan dalam urusaan adat seperti kematian dan pergantian mosalaki. 

Lurah Onekore Emanuel Taji mangatakaan, perlombaan naro sudah dilakukan sebanyak dua kali. “Saya berusaha menghidupkan kembali budaya naro ini agar generasi muda benar-benar paham dan mengetahui budaya. Sering kali orang mengatakan naro dan gawi itu sama, tetapi naro dan gawi itu sangat berbeda. Naro untuk budaya Ende asli, sedangkan gawi untuk budaya Lio. Tarian naro putar ke kanan, sedangkan gawi putar ke kiri. Naro menunjukkan kebersamaan dan kekompakan, baik dalam suka maupun duka. Ke depan, lomba naro akan diikuti sekolah-sekolah di wilayah kelurahan Onekore,” kata Emanuel. 

Mosalaki Onekore Daniel Djuma mengatakan, naro merupakan tarian adat Ende, yang diwariskan dari nenek moyang sejak dulu kala. “Perlombaan ini buka sekedar momentum untuk mendapatkan penghargaan, melainkan bagaimana mempertahankan dan tetap menjaga kelestarian tarian adat naro,” kata Daniel Djuma. 

Menurt Daniel, irama naro bebeda dengan irama gawi. “Gawi itu budaya Lio dan naro itu budaya Ende. Masyarakat Ende, lebih khusus kaum muda,harus tetap melestarikan budaya adat istiadat Ende asli, karena budaya dan adat istiadat merupakan warisan leluhur,” katanya. (Arkadius Togo/ Editor: Amandus Klau) 

Sumber: Flores Pos
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Eja Website | Kera Template | Eda Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Ende Lio - Elpas Group
Template Design by Eja Published by Kera Template