Sebuah perjalanan yang panjang dan melelahkan bagi Bupati Ende, Don Bosco M.Wangge. Pasalnya selama bulan Juli, Bupati Don Wangge bersama Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekda) Ende, Dominikus Minggu dalam tim terpisah melantik 30 kepala desa (kades) yang tersebar di Kecamatan Ende Timur, Detusoko, Lepembusu Kelisoke, Ndona Timur, Wolowaru, Detukeli dan Pulau Ende. Kegiatan pelantikan tersebut dilakukan secara maraton pagi dan sore.
Dalam setiap sambutannya usai upacara pelantikan, Bupati Don Wangge menekankan kepada para kepala desa terlantik beberapa pokok pikiran diantaranya, kepala desa terlantik merupakan pilihan masyarakat dan diangkat oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Bupati hanya mengesahkan dan mengukuhkan. Untuk itu masyarakat dan BPD harus “boka ngere ki bere ngere ae.” Hal ini berarti BPD dan masyarakat harus bersatu padu bekerja sama bahu membahu untuk membangun desa.
Kapada kepala desa terlantik, Bupati Don Wangge mengataan, kepala desa selaku kepala pemerintahan mempunyai 3 fungsi, yakni sebagai fungsi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Sejalan dengan tujuan utama pembentukan desa yakni untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelayanan kepada masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna, desa harus mampu memanfaatkan semua potensi baik sumber daya alam dan sumber daya manusianya selain dukungan pemerintah daerah yakni dengan Alokasi Dana Desa (ADD). Untuk itu Bupati Don Wangge berharap kepada semua unsur yakni masyarakat, kepala desa, BPD dan para mosalaki, dengan perannya masing-masing bekerja sama bahu membahu untuk mencapai cita-cita bersama yakni mewujudkan desa yang maju, mandiri dan sejahtera.
Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Ende, Albert Yani, usai pelantikan 4 kepala desa di Kecamatan Pulau Ende, Senin (29/7) mengatakan, kegiatan pelantikan 30 kepala desa yang dilakukan secara maraton oleh Bupati dan Sekda Ende dikarenakan adanya ketidakseragaman jadwal pemilihan. Hal tersebut mengakibatkan proses pengangkatan kades oleh BPD membutuhkan waktu yang agak panjang yang dengan sendirinya mempengaruhi waktu dan proses pengesahan/pengukuhan oleh Bupati. Selain itu, lanjut Albert Yani, animo dan permintaan masyarakat yang tinggi agar para kepala desa terpilih mereka dapat dilantik di desanya masing-masing. karena hal tersebut merupakan sebuah pesta demokrasi sekaligus pesta rakyat. Merekapun menginginkan bupati selaku pimpinan tertinggi di daerah ini dapat melihat langsung kehidupan masyarakat serta permasalahan yang ada di desa. Sementara pelantikan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) direncakan setelah hari raya idul fitri dan akan dipusatkan di masing-masing kecamatan. Kata Albert Yani.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala Bidang Pemerintahan Desa (Pemdes) pada BPMPD Kabupaten Ende, Dahlan, sejak januari sampai juli 2013, terdapat 62 kades yang tersebar di 19 kecamatan yang sudah dilantik serta menyusul pelantikan BPD di 19 desa dalam Kematan Detusoko dan Desa Ndungga Kecamatan Ende Timur. (Humas Setda Ende/Min Anggo)
Ket. Foto: Foto1. Bupati Ende, saat melantik 4 kades di Kec. Pulau Ende;
Foto2.Kaban PMD Kab. Ende, Albert Yani
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !