JELANG IDUL FITRI, HARGA KEBUTUHAN POKOK MELAMBUNG - Seputar Ende Lio
Ende Berita :
Home » » JELANG IDUL FITRI, HARGA KEBUTUHAN POKOK MELAMBUNG

JELANG IDUL FITRI, HARGA KEBUTUHAN POKOK MELAMBUNG

Rabu, 31 Juli 2013 11:00

Menjelang Idul Fitri, harga sejumlah barang kebutuhan pokok melambung. Di antaranya, bawang merah dan kacang hijau. “ Bawang merah, kalau pada hari-hari biasa, kami jual dengan harga berkisar antara Rp 25.000 sampai Rp 35.000 per kilogram. Menjelang Idul fitri, harga naik berkisar antara RP 60.000 sampai Rp 80.000 per kilogram. Kalau kacang hijau, sebelum lebaran kami jual dengan harga berkisar antara Rp 12.500 sampai Rp 13.000 per kilogram, tetapi sekarang harganya naik menjadi Rp 17.000 sampai 20.000 per kilogram”, kata Halimah Adnan, seorang pedagang di Pasar Wolowona. 

Kenaikan harga beberapa barang kebutuhan pokok kini juga diakui oleh Sarifah, pedagang asal Ende. Menurut Sarifah, kenaikan harga ini bukan semata mata karena keinginan pihak pedagang, tetapi karena pihak produsen menaikan harganya. 

“Harga yang kami tetapkan biasanya sangat bergantung pada ini bukan semata mata karena keinginan pihak pedagang, tetapi karena pihak produsen menaikan harganya. “Harga yang kami tetapkan biasanya sangat bergantung pada harga barang itu ketika kami membelinya dari pihak produsen. Kalau harga yang mereka berikan naik, begitu juga harga penjualan yang kami tetapkan kepada pembeli. Dan menjelang Idul Fitri seperti ini, memang permintaan terhadap bawang merah, kacang hijau, dan cabe keriting mengalami peningkatan. Sedangkan untuk barang-barang kebutuhan lainnya, sejauh iniharganya tetap sama,”kata Sarifah. 

Menanggapi kenaikan harga beberapa barang kebutuhan pokok ini, Ajid Ummait, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ende, mengatakan selama ini pihaknya selalu memantau perkembangan harga barang-barang kebutuhan pokok di pasar. “Kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok menjelang hari raya seperti ini memang sudah menjadi hal biasa. Kewajiban kami hanya untuk memantau dn menghimbau agar persediaan barang-barang kebutuhan pokok seperti ini stabil sehingga tidak terjadi kelonjakan harga. Kami tidak bisa mencampuri urusan harga, karena ada mekanisme pasar,”kata Ajid. 

Menurut Ajid, untuk mengantisipasi lonjakan harga seperti ini, pihaknya telah bekerja sama dengan organisasi dan dinas-dinas terkait. “Kami juga telah melakukan pertemuan dengan pihak distributor terkait kenaikan harga barang-barang. Khusus untuk harga barang-barang kebutuhan pokok, kami mengharapkan adanya intervensi dari pemerintah untuk menentukan harga,”kata Ajid. 

Berkaitan dengan harga minyak tanah yang sering dikeluhkan warga, Ajid menyatakan pihaknya telah melakukan pengawasan, khususnya di empat kecamatan di dalam kota. “Harga minyak tanah untuk radius 40 km dari depot pertamina Rp 4000 per liter. Di luar radius ini, akan dikenakan tambahan harga Rp 15 untuk tambahan satu kilo meter jarak tempuh. Dalam pengawasan kami , memang masih ditemukan adanya berbagai persoalan. Khususnya pendistribusian dan penentuan harga minyak tanah di lapangan,”kata Ajid. 

Untuk mengatasi persoalan ini, Disperindag Kabupaten Ende, kata Ajid, telah mengambil langkah-langkah praktis sesuai dengan hasil rapat pada 19 juli 2013. “Kami akan menata kembali pendistribusian minyak tanah keluar kota dan melakukan penegasan kepada para camat, lurah atau kepala desa dan pihak terkait lainnya untuk melakukan pengawasan minyak tanah di lapangan. Selain itu, kami akan melakukan penertiban pengkalan minyak tanah dengan menginventarisasikan pangkalan-pangkalan, baik yang memiliki rekomendasi maupun yang belum memiliki rekomendasi. Botol atau jeriken bukanlah alat ukur yang sah,” kata Ajid. Ajid juga menegaskan bahwa para penjual minyak tanah harus memiliki rekomendasi Disperindag atau yang bekerja sama dengan agen. (Kristo Suhardi/Editor: Amandus Klau) 

Ket. Foto: Pasar Wolowona Ende

Sumber: Flores Pos
Share this article :

1 komentar:

  1. Pasar wolowona merusak wajah kota ende,sangat tidak etis pasar terletak dijalan negara,yg merupakan central perlintasan trans flores....keindahan wajah kota ende menjadi hilang karena pasar wolowona.pemerintah harus bisa mengatur,tdk boleh ada jualan dijalan..

    BalasHapus

 
Support : Eja Website | Kera Template | Eda Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Ende Lio - Elpas Group
Template Design by Eja Published by Kera Template